Friday, November 23, 2012

THE HUNGER GAMES buku Best Seller

“Dua puluh empat peserta. Hanya satu pemenang yang selamat.”

The Hunger Games merupakan novel karya Suzanne Collins yang diluncurkan pada tanggal 14 September 2008 di Amerika (bulan Oktober 2009 di Indonesia oleh Gramedia Pustaka Utama) dan menjadi buku Best Seller disana.
The Hunger Games mengambil setting di masa depan ketika Amerika Utara hancur dan terbentuklah satu wilayah baru yang bernama Panem. Panem merupakan wilayah yang terdiri dari 12 distrik miskin dan dipimpin oleh pemerintahan yang kaya namun serakah dan bengis , yaitu Capitol.
Tiap tahunnya, Capitol menggelar event meriah yang dinamakan Hunger Games. Hunger Games merupakan permainan yang diusung oleh Capitol untuk mengingatkan para penduduk distrik bahwa tidak ada satupun yang bisa memberontak dan mengalahkan Capitol.
Setiap distrik akan mengorbankan 2 anak (laki-laki dan perempuan) yang berusia 12-18 tahun dan nantinya akan dibawa ke Capitol untuk dilatih, dan akhirnya ditaruh di satu arena yang memaksa mereka untuk membunuh satu sama lain. Peserta yang terakhir bertahan, maka akan dijadikan sebagai pemenang, dan dia beserta distriknya akan mendapatkan persediaan makanan selama setahun.
The Hunger Games bergenre Science Fiction dan memakai sudut pandang pertama, yaitu sudut pandang sang tokoh utama, Katniss Everdeen. Pembaca akan dibawa langsung kedalam pikiran dan emosi Katniss saat ia menempuh pengalamannya menjadi salah satu penduduk distrik yang terpilih menjadi peserta The Hunger Games.
Yang menarik dalam buku The Hunger Games ini ialah bagaimana sang penulis mampu memasukkan berbagai bidang kehidupan, seperti sosial, politik, kemanusiaan, dan ekonomi kedalam cerita fiksi yang karakternya kebanyakan remaja.
Tunggu filmnya dibulan Maret 2012 nanti!

“Api pemberontakan sudah tersulut. Dan Capitol ingin membalas dendam.”
Catching Fire merupakan sekuel kedua dari Trilogi The Hunger Games yang terbit tangal 1 September 2009 di Amerika (bulan Juli 2010 di Indonesia oleh Gramedia Pustaka Utama) setelah novel pertamanya, The Hunger Games laris di pasaran US dan bahkan internasional.
Kisah trilogi The Hunger Games berlanjut ketika Katniss Everdeen, bersama teman satu distriknya, Peeta Mellark, berhasil mengelabui Capitol dan memenangkan The Hunger Games. Catching Fire menceritakan kehidupan Katniss setelah ia menjadi pemenang dan merasakan kemewahan yang diberikan oleh Capitol padanya dan Peeta. Namun Katniss dan Peeta tidak merasa senang, melainkan menyesal dan merasa berdosa karena menyebabkan peserta lainnya tidak selamat. Perasaan menyesal itu bertambah ketika Tur Kemenangan keliling Distrik diadakan, dimana Katniss dan Peeta harus berhadapan dengan keluarga peserta yang tidak selamat di Arena dan menyampaikan permintaan maaf kepada penduduk distrik yang telah kehilangan slaah satu anggota distriknya.
Capitol yang sebelumnya marah akibat perlakuan Katniss dan Peeta yang mengelabui mereka dalam Games, jadi semakin panas. Mereka menganggap Katniss dan Peeta telah memulai pemberontakan. Maka di tahun berikutnya, Capitol mengadakan Quarter Quell (perayaan The Hunger Games ke 75) dan berbeda dengan tahun sebelumnya, Capitol memutuskan untuk mengambil peserta dari para Pemenang The Hunger Games yang masih hidup. Katniss dan Peeta, yang belum selesai menghadapi trauma pasca games, diharuskan untuk ikut dalam perayaan tersebut dan kembali ke Arena untuk bertarung sampai mati melawan Pemenang Hunger Games ditahun-tahun sebelumnya.

“Menentang Capitol dalam Hunger Games memberikan titik awal pemberontakan. Sekarang Katniss harus menjadi pemimpin yang sesungguhnya, wajah, suara, perwujudan revolusi.”
 Mockingjay merupakan seri terakhir dari Trilogi The Hunger Games, yang merupakan cerita lanjutan buku pendahulunya, Hunger Games dan Catching Fire. Seri penutup Trilogi The Hunger Games ini diterbitkan tanggal 24 Agustus 2010 di Amerika (Januari 2012 di Indonesia oleh Gramedia Pustaka Utama – lihat laporan acara launchingnya “Mockingjay Party” disini!) dan berhasil membuat para pembacanya terpukau.
Mockingjay menceritakan kejadian pasca Quarter Quell yang arena-nya dilahap habis oleh api dan tokoh utamanya, Katniss Everdeen, berhasil diselamatkan oleh Distrik Pemberontak, yaitu Distrik 13. Para peserta pemenang yang tergabung dalam distrik pemberontak menjelaskan kepada Katniss bahwa mereka telah merancang revolusi Panem untuk menggulingkan Capitol. Penduduk Distrik Pemberontak meminta Katniss untuk menjadi simbol pemberontakan mereka;  menjadi seorang Mockingjay.
Maka dimulailah hari dimana Katniss dilatih dan bertarung bersama Distrik 13 untuk menjatuhkan pemerintahan Capitol. Dan Tanpa Katniss sadari, secara tersirat ia memiliki rasa pada Peeta Mellark, yang merupakan teman sesama pemenang, yang diculik oleh Capitol dan menjadi tawanan untuk mengecoh Katniss dan para pemberontak.
Pemberontakan pun makin merajalela di distrik-distrik untuk menjatuhkan Capitol. Dan tiba saatnya Katniss untuk berhadapan dengan Presiden Snow, pemimpin dari Pemerintahan Capitol, juga dengan kenyataan pahit yang akan dihadapi Katniss selanjutnya.
Banyak konflik yang disuguhkan di buku Mockingjay yang membuat para pembaca-nya terlilit emosi yang dirasakan oleh Katniss. Kita seolah-olah merasakan apa yang tokoh utama rasakan, apa yang ia pikirkan dan apa yang akan diperbuatnya. Suzanne Collins berhasil mengemasnya dengan rapi dalam buku terakhir ini.




0 komentar:

Post a Comment

Cpx24.com CPM Program
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Bluehost